Dalam bentangan asa, di sebuah asrama, dan di pagi hari dengan alunan murrotal yang menyejukkan hati, kenangan itu kembali hadir menghampiri masa lalu yang terpatri di benak sanubari. Betapa tempat ini menjadi saksi, kita bersama di sini menghabiskan waktu hampir tiga tahun. Ingat liriknya Atha Bachan “Together to be Better”, yang akan selalu kita ingat dan mengingatkan kita ketika dulu dipertemukan sebagai satu keluarga besar “Panitia Orang Sukses Indonesia”, satu setengah tahun yang lalu...
Saat pertama kali dinyatakan sebagai bagian dari keluarga besar ini, menjadi suatu kebanggaan bagi saya, dan untuk semua. Orang- orang yang selalu bersemangat dalam menggapai asa.
Sebuah konsekuensi yang sangat logis jika kita nantinya harus memberikan yang terbaik untuk mereka yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk kita. Tidak hanya untuk mereka, tapi untuk kehidupan ini. Entah siapa mereka, para muzakki dermawan yang tidak kita ketahui sosoknya. Uluran kedermawanan itu senantiasa mengalir, sehingga kita dapat dipertemukan sebagai satu keluarga besar. Pemberian tulus itu harus kita syukuri. Ada banyak cara, yang tentunya kita semua sudah tahu. Berusaha menjadi terbaik dengan ikhtiar, doa, dan tawakkal terbaik merupakan salah satu bagian dari rasa syukur itu.
Sekilas mendengar lirik ‘Sahabat Kecil’nya Ipang...
“Melawan keterbatasan...
Walau hanya sedikit kemungkinan...
Tak kan menyerah untuk hadapi...
Hingga sedih tak mau datang lagi...”
Keterbatasan hendaknya tidaklah menjadi pembatas kita untuk menjalani kehidupan ini dan memberikan yang terbaik untuknya. Memang seperti inilah kehidupan. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang rajin, ada yang malas. Ada yang pandai, ada yang bodoh. Hanya saja, satu yang perlu kita semua renungi bahwa kita semua meyakini, bahwa kaya, rajin, pandai, dan segala bentuk kebaikan, sesungguhnya adalah kehendak Allah. Allah tak pernah mengharapkan hamba- hambaNya menjadi seorang yang miskin, malas, bodoh, pecundang. Sebagai bukti, Allah selalu memberikan suatu makhluk itu kelebihan, yang jika dioptimalkan, akan menutupi kekurangan yang ia miliki. Hanya saja, Allah menciptakan sesuatu yang berkebalikan adalbah untuk menguji, siapa di antara manusia yang paling baik amalannya. Sebagimana ketika Allah menciptakan kehidupan dan kematian.
“Dzat yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji siapa di antara kamu yang paling baik amalnya...” (QS. Al-Mulk:2)
Dan menurut Samuel Butler, “Life is the art of drawing sufficient conclusions from insufficient premises”. Ya, hidup adalah seni menarik kesimpulan yang memadai dari premis- premis yang tidak memadai. Hidup adalah mengumpulakan puzzle- puzzle yang berserakan, yang semula tanpa wujud dan fungsi yang pasti, menjadi sesuatu yang berwujud, bermakna, dan berguna bagi kehidupan kita.
Terkadang kita merasa menjadi seseorang yang ‘apa- apa’, ‘tak bisa apa- apa’, dan tak mungkin menjadi ‘apa- apa’. Dan banyak orang yang menganggap bahwa dirinya adalah ‘apa- apa’, yang bisa melakukan ‘apa saja’, namun sesungguhnya dia bukan ‘apa- apa’, bukan ‘siapa- siapa’. Namun, tak ada orang biasa di dunia ini. Semua orang berpotensi menjadi luar biasa. Yang ada adalah orang yang gagal menjadikan dirinya istimewa.
“You can if you think you can”, begitu kata pepatah. Anda ‘bisa’ jika Anda ‘berpikir’ bahwa Anda ‘bisa’. Revolusi peradaban, memang senantiasa berawal dari mimpi pencetus revolusi tersebut. Ketika melihat sekularisme, atheisme, dan liberalisme mengguncang Mesir, pemuda Hasan al-Banna merasakan kegelisahan yang teramat sangat. Ia pun mendatangi para ulama besar yang ia pandang mampu menyatukan kaum Muslimin untuk melawan isme- isme tersebut. Akan tetapi, hasilnya kurang maksimal. Akhirnya, dengan ketulusan yang dalam, tekad yang bulat, semangat yang membara, disiplin yang kuat, dankerja keras serta cerdas, terbentuklah Jamaah Ikhwanul Muslimin yang dalam waktu singkat berhasil memposisikan menjadi jamaah yang besar, diikuti ribuan anggota, yang memberikan aksi nyata, menghidupkan kembali Islam di kalangan umat. Hingga kini, Ikhwanul Muslimin telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menjadi jamaah terbesar di dunia.
George Stephenson, seorang remaja miskin, setiap hari mendapati binatang- binatang yang harus bekerja keras menarik beban berat. Maka ia pun berpikir, bagaimana agar ia bisa menciptakan alat yang bekerja dengan lebih optimal. Terciptalah kemudian kereta api. Apa yang ia lakukan, merupakan terobosan yang sangat dahsyat, yang membuat kabut ketradisionalan tersibak, dan alam modern dengan segenap kemudahan yang ditawarkan pun menyongsong. Dan bukankah Newton, ketika menemukan teori gravitasi pun berawal dari ketika ia memikirkan sebutir apel yang jatuh dari pohonnya?
Jika ketika mengejawantahkan pemikiran menjadi sebuah karya nyata kita medapatkan kesulitan, memang itulah sunnatullah. We cannot learn without pain, begitu kata Aristoteles. Dalam pepatah lain disebutkan ‘No pain, no Gain’. Jadi, mari kita berpikir, sehingga kita ada.
Think big, start small, act now!
Berpikir besar, mulailah dari hal kecil, dan lakukan sekarang juga!
Let’s create the World...!
Kitalah subyek peradaban. “The world we have created is a product of our way of thinking”. Sekarang, saatnya kita ETOSer Indonesia memberikan yang terbaik untuk agama, bangsa, dan untuk dunia. Jangan kita sia- siakan kemuliaan hati para muzakki yang telah menyisihkan hartanya untuk kita, sehingga kita bisa merasakan manisnya bangku kuliah. Give thanks to Allah. Give thanks to muzakki. Give thanks to ETOS. Terima kasih untuk semuanya...
Kemarin, sekarang, dan esok, keluarga besar ‘Panitia Orang yang Sukses Indonesia’ ini akan menjadi hal manis yang selalu saya syukuri.
Semoga kelak...
Semua mimpi dan harapan kita dapat terwujud seiring kerja keras yang diberikan serta doa- doa tulus yang dipanjatkan...
Semoga kelak...
Hati dapat senantiasa berdekatan karena saling bermunajat, meski raga ini bejauhan.
Semoga kelak..
Meski jalan yang kita tempuh berbeda- beda, akhirnya kita dapat dipertemukan di garis finis yang sama, yaitu KESUKSESAN dunia dan akhirat. Amiiin...
SEMANGAT berjuang saudara- saudaraku...
Jangan sampai kita berputus asa, karena kita terlahir untuk menjadi orang- orang yang optimis, bergegaslah melangkah, negeri ini menunggu kiprah kita...
ETOSer Indonesia!!!
Let’ Create The World
Special for ETOSer 2008...
We Are The Best Generation^^
Di sini kita bersama
Bersatu hilangkan pembeda
Bersatu dalam semangat kuat
Tuk meraih cita
Marilah kawan
Kobarkan semangat
Kita adalah tonggak perubahan
Yakinlah kita bisa
Bersama ETOS’08
Bersama ETOS yang jaya
Marilah kita gapai cita
Untuk sukses bersama
Bersama ETOS’08
Bersama ETOSer sukses
Yakin bisa tuk sukses di masa depan
We are The Best Generation...
Entri Populer
-
Jika aku mau Aku bisa hidup semauku Untuk diri sendiri Melakoni apapun dengan enak hati Mencari kesenangan, kesuksesan untuk diri sendir...
-
Wanita dan Pria, Perbedaan yang Saling Melengkapi Dalam sebuah perumpamaan yang dibuat oleh Dr. John Gray Ph.D., dalam bukunya Men are from...
-
Masih belum tahu apa itu Beasiswa ETOS? Silahkan mengunjungi situs resmi beasiswa etos www.lpi-dd.net Beasiswa ETOS 2011 udah dibuka... P...
-
Sebuah buku,,, tanpa nama pemiliknya,,, entah siapa yang meletakkannya tepat di depan kamar, sengaja ataupun tidak. Dan saya hanya iseng- is...
-
Tifani Kamil, mahasiswi keperawatan asal Indonesia yang tengah menempuh studi S2 di sal...
-
Dalam bentangan asa, di sebuah asrama, dan di pagi hari dengan alunan murrotal yang menyejukkan hati, kenangan itu kembali hadir menghampiri...
-
I hear the flowers gonna crying loud The breeze is sounding sad Oh no! Tell me when the breeze would calm So cold and and empty side Lo...
-
If you ask me about love And what i know about it My answer would be It’s everything about Allah The pure love, to our souls The creato...
-
Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi… Dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih dan kau panen jasa terima kasih ...
-
Bismillaahirrahmaanirrahiim… Puji syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan...
Semangat Kepemudaan
BalasHapusDalam Kedermawanan
Dari kita
untuk semua...