Entri Populer

Sabtu, 04 Juni 2011

Tegar di Jalan Dakwah

Sebuah buku,,, tanpa nama pemiliknya,,, entah siapa yang meletakkannya tepat di depan kamar, sengaja ataupun tidak. Dan saya hanya iseng- iseng aja membacanya…dan ternyata efeknya luar biasa…Subhanallah…
Tegar di Jalan Dakwah
Problematika Internal Aktivis Dakwah
Pembahasan probelmatika internal lebih didahulukan dari pada pembahasan problematika eksternal karena problem terberat bagi semua jamaah dakwah adalah kendala internal. Ketika problematika internal sudah diselesaikan/dikelola dengan baik, maka amanah dakwah lebih mudah ditunaikan dan problematika eksternal lebih mudah diselesaikan.

Problematika internal yang sering dijumpai dalam jamaah dakwah adalah gejolak kejiwaan, ketidakseimbangan aktifitas, latar belakang dan masa lau, penyesuaian diri, dan friksi internal.

Gejolak kejiwaan sebenarnya merupakan persoalan yang dimiliki oleh semua manusia biasa. Dan yang perlu disadari adalah para aktivis dakwah juga manusia biasa. Gejolak ini tidak bisa dimatikan sama sekali, tetapi perlu dikelola dengan baik agar tidak merugikan dakwah dan aktifis dakwah.
Diantara gejolak kejiwaan itu adalah: Pertama, gejolak syahwat. Banyak orang yang terpeleset oleh gejolak ketertarikan pada lawan jenis ini. Bagi mereka yang belum menikah, gejolak ini biasanya lebih besar dan lebih berpeluang “menggoda.” Kedua, gejolak amarah. Seperti kisah Khalid saat menghadapi Jahdam dan pemuka bani Jazimah, gejolak amarah ini bisa berakibat fatal termasuk bagi citra dakwah, hubungan antar aktifis dakwah, dan terjadinya fitnah diantara kaum muslimin. Ketiga, gejolak heroisme. Semangat heroisme memang bagus dan sangat perlu, tetapi ketika sudah tidak proporsional ia akan mendatangkan sikap ekstrem yang berbahaya bagi kemaslahatan dakwah dan umat. Kasus pembunuhan terhadap Nuhaik yang dilakukan Usamah bin Zaid adalah contohnya.Keempat, gejolak kecemburuan. Seperti kecemburuan Anshar pada para mualaf yang mendapatkan hampir semua ghanimah perang Hunain, sikap ini bisa berefek pada melemahnya soliditas internal jamaah. Meskipun yang dicemburui oleh Anshar sebenarnya adalah perhatian Rasulullah dan bukan materi ghanimah-nya, gejolak ini segera diselesaikan Rasulullah karena jika dibiarkan bisa berdampak negatif.
Ketidakseimbangan aktifitas juga menimbulkan problematika tersendiri.
Ketidakseimbangan antara aktifitas ruhaniyah dengan aktifitas lapangan, ketidakseimbangan antara dakwah di dalam dengan di luar rumah tangga, ketidakseimbangan antara aktifitas pribadi dengan organisasi, ketidakseimbangan antara amal tarbawi dengan amal siyasi, ketidakseimbangan antara perhatian terhadap aspek kualitas dengan kuantitas SDM; semuanya bisa berakibat negatif. Tawazun atau kesimbangan yang merupakan asas kehidupan, juga harus dipraktikkan dalam kehidupan berjamaah dan oleh semua aktifis dakwah.
Latar belakang dan masa lalu aktifis yang buruk bisa pula menjadi problematika internal dakwah jika tidak dilakukan langkah-langkah solutif. Latar belakang keagamaan keluarga, misalnya. Ia bisa berbentuk lemahnya tsaqafah Islam, tekanan keluarga yang menentang aktifitas dakwah, dan kerancuan dalam orientasi kehidupan. Sedangkan masa lalu yang “jahiliyah” bisa membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi kredibilitas sang aktifis dakwah. Solusi atas problem ini terangkum dalam kata “mujahadah.” Bagaimana seorang aktifis melakukan muhasabah, menyadari kelemahannya dan melakukan perbaikan diri. Masa lalu memang tidak bisa diubah, tetapi pengaruhnya bisa dikendalikan.

Problematika internal yang keempat adalah penyesuaian diri. Yakni penyesuaian diri terhadap karakteristik pendekatan dan sikap dakwah yang melekat pada masing-masing marhalah dan orbit dakwah. Sebagaimana corak dakwah yang berbeda antara fase Makkiyah dan Madaniyah, bahkan masa sirriyah dan jahriyah pada fase Makkah yang juga berbeda, dakwah saat ini juga mengalami hal yang sama; ada tahap-tahapnya. Antara mihwar tanzhimi yang berkonsentrasi pada konsolidasi internal dan mihwar muassasi yang konsen pada perjuangan politik membuat beberapa kader dakwah tidak mampu menyesuaikan diri. Hambatannya bisa karena sifat “kelambanan” kemanusiaan, kecenderungan jiwa, keterbatasan dan perbedaan tsaqafah, sampai keterbatasan kapasitas. Untuk mengatasi problem ini dibutuhkan peran kelembagaan dakwah. Jamaah dakwah perlu melakukan persiapan perubahan fase dakwah, mensosialisasikan cara pandang yang disepakati tentang batas-batas pengembangan dakwah sehingga jelas mana yang termasuk pengembangan (tathwir) dan mana yang termasuk penyimpangan (inhiraf). Jamaah dakwah juga harus mendefinisikan mana yang asholah dan tsawabit, serta mana yang mutaghayyirat.

Problem internal kelima adalah friksi internal. Friksi ini bisa timbul dari lingkungan yang kecil seperti intern sebuah lembaga dakwah, atau antarlembaga, atau antarpersonal pendukung dakwah. Banyak gerakan dakwah yang harus tutup usia dan kini tinggal nama karena problematika ini. Friksi dalam sejarah dakwah memberi beberapa pelajaran penting bagi kita: bahwa friksi merupakan indikasi kelemahan proses tarbiyah, friksi menandakan adanya kelemahan dalam penjagaan diri para aktifis dakwah, restrukturiasi dakwah tepat dilakukan terhadap orang-orang yang telah memahami karakter dakwah itu sendiri, friksi juga bukti keberadaan ego manusia, penumbuhan al-wa’yul islami(kesadaran berislam) dan al-wa’yu ad-da’awi (kesadaran dakwah) lebih utama dibandingkan sekedar meletupkan hamasah (semangat) bergerak, dan sangat mungkin friksi timbul karena hadirnya pihak ketiga yang sengaja “memecah” jamaah.
Problematika Eksternal Dakwah
Problematika eksternal dakwah yang bisa menjadi bahaya besar bagi kebaikan bangsa dan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam meliputi problematika spiritual dan kultural, problematika moral, dan problematika sistemik.
Diantara problematika dakwah di Indonesia yang menyangkut aspek spiritual dan kultural adalah: berhala-berhala modern baik berupa teknologi yang dijadikan rujukan kebanaran, sains yang diabsolutkan, materi yang ditaati, maupun kekuasaan yang dipuja-puja; syirik, khurafat dan tahayul yang masih merebak di masyarakat; globalisasi dan dialektika kultural; serta tradisi baik yang sudah tergerus dan tergantikan dengan budaya negatif efek perkembangan peradaban.
Problematika moral diantaranya adalah minuman keras dan penyahgunaan obat-obatan, penyelewenangan seksual, perjudian dan penipuan, serta tindakan brutal dan kekerasan.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan problematika sistemik adalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kemiskinan, kebodohan, dan ancaman disintegrasi bangsa.

Daya Tahan di Medan Dakwah
Dakwah yang merupakan jalan panjang dan lintas generasi niscaya memerlukan daya tahan yang permanen. Bagi, individu kader dakwah daya tahan ini jug harus dimiliki agar tetap istiqamah sampai mengakhiri sejarah kehidupannya dengan husnul khatimah. Untuk itu, paling tidak ada lima faktor yang perlu dimiliki para aktifis dakwah untuk merealisir daya tahan di medan dakwah: menguatkan dan membersihkan motivasi, menggapai derajat iman, menggandakan kesabaran, kekuatan ukhuwah, dan dukungan soliditas struktur.

Untuk menguatkan dan membersihkan motivasi kita perlu selalu memahami makna ikhlas dan berupaya mencapainya dengan jalan: senantiasa memperbaharui niat, berusaha keras menunaikan kewajiban, berusaha keras mewujudkan kecintaan kepada Allah, merasakan pengawasan Allah, dan hati-hati dalam beramal.
Untuk mencapai derajat iman kita perlu : memiliki orientasi rabbani, yakni menjadikan seluruh aktifitas selalu berorientasi kepada Allah, dan sebaliknya, berhati-hati terhadap orientasi duniawi. Jika kita mampu mencapai derajat iman ini, maka Allah menjanjikan kemenangan atas musuh, jaminan bahwa orang-orang kafir takkan menguasai, mendapatkan izzah, mendapatkan kehidupan dan rezeki yang baik, menjadi khalifah di muka bumi, serta mendapatkan surga di akhirat nanti.
Untuk bisa menggandakan kesabaran kita perlu memberikan dorongan jiwa untuk mengejar dengan sungguh-sungguh faedah-faedah yang ditimbulkan oleh kesabaran, dan betapa besar buahnya bagi agama dan keduniaan kita serta melawan pengaruh hawa nafsu. Jika kesabaran telah kita miliki maka kita akan mendapatkan hikmahnya yang luar biasa: dijadikan pemimpin, pahala yang besar, kebersamaan Allah, dan mendapatkan berbagai macam kebaikan karena sabar.
Untuk membangun ukhuwah kita perlu memotivasi diri dengan keteladanan ukhuwah di zaman kenabian lalu memperbaiki hubungan sesama aktifis dakwah berlandaskan cinta dan kasih sayang. Kita juga harus meminimalisir penghambat-penghambat ukhuwah. Jika kekuatan ukhuwah ini terbangun kokoh, maka daya tahan kita sebagai aktifis dakwah maupun daya tahan jamaah di medan dakwah akan semakin kokoh.
Sedangkan upaya membangun soliditas struktur paling tidak meliputi konsolidasi manajerial dan konsolidasi operasional. Konsolidasi manajerial dilakukan dengan penataan manajemen yang bagus dan profesional dalam setiap jalur dan lini. Selain mengambil prinsip-prinsip dari Al-Qur'an dan Hadits, prinsip manajemen modern juga bisa diterapkan. Konsolidasi operasional dimaksudkan untuk menyinkronkan berbagai kegiatan dalam skala gerakan, sekaligus senantiasa mengarahkan gerak dakwah kepada tujuan yang ditetapkan. Selain itu, untuk membangun soliditas struktur perlu menghindari hal-hal yang bisa merusaknya yaitu munculnya sekat komunikasi dan lemahnya imunitas struktural (mana'ah tanzhimiyah).
Yang Tegar di Jalan Dakwah
Jalan dakwah ini pasti dipenuhi dengan beragam kesulitan, hambatan, rintangan, tribulasi. Para aktifisnya akan berhadapan dengan beragam mihnah, sebagaimana para dai generasi sebelumnya sejak Rasulullah dan para shahabatnya, tabi'in, tabiut tabi'in, dan seterusnya.

Diantara mihnah itu ada yang berupa ejekan, gelombang fitnah, teror fisik, manisnya rayuan, tekanan keluarga, keterbatasan ekonomi, kemapanan, sampai kekuasaan. Kader dakwah harus tegar dalam menghadapi semua mihnah itu.
Agar tegar dalam menghadapi ejekan, sadarilah bahwa ejekan kepada Rasulullah jauh lebih hebat; maka biarkan saja semua orang mengejek, tidak perlu diladeni. Agar tegar dalam menghadapi fitnah, tetaplah bekerja dan beramal maka umat akan tahu siapa yang benar dan siapa yang tukang fitnah. Agar tegar dalam menghadapi teror fisik, tawakallah kepada Allah dan berdoalah senantiasa, di samping persiapan lain yang juga perlu dilakukan oleh struktur dakwah. Agar tegar dalam menghadapi manisnya rayuan, jagalah keikhlasan dan senantiasa memperbarui niat, waspada dan tetap bersama jamaah. Agar tegar dalam menghadapi tekanan keluarga, ketegasan harus diutamakan . Iman tidak bisa ditukar dengan keluarga, jika memang itu pilihannya. Agar tegar dalam kondisi kekurangan/keterbatasan ekonomi, bersabar adalah kuncinya. Kekuatan ukhuwah sesama aktifis dakwah juga berperan penting untuk menjaga kita tetap tegar. Agar tegar dalam kemapanan harus memiliki paradigma semakin banyak kekayaan, semakin banyak kontribusi bagi dakwah. Maka yang diteladani adalah Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Agar tegar di puncak kekuasaan, kelurusan orientasi perjuangan, ketaatan pada manhaj dakwah Rasulullah dan keyakinan akan janji-jani-Nya. Dan pada semua mihnah, kedekatan dengan Allah dan tawakkal kepada-Nya merupakan kunci utama agar tegar di jalan dakwah!

Selasa, 26 April 2011

“Mereka mengembangkan potensinya agar bisa bermanfaat bagi masyarakat”

PEREMPUAN BEBAS BERKIPRAH

Sebuah kisah yang menginspirasi…
“Abu Musa Al- Asy’ari ditegur Aisyah, istri Rasulullah. Aisyah mempersoalkan Abu Musa yang merasa malu bertanya kepadanya. Setelah didesak, Abu Musa akhirnya menanyakan hal yang ingin diketahuinya. Aisyah pun menyampaikan jawaban untuk Abu Musa. Dalam catatan sejarah, Aisyah dikenal sebagai rujukan banyak sahabat soal ilmu. Aisyah tak hanya mengajarkan ilmu kepada sesama perempuan, tetapi juga sahabat laki- laki. Ia tak hanya sebagai istri Rasul, tetapi juga aktif menekuni kegiatan sebagai pengajar di tengah masyarakat.”
Berabad kemudian, di Indonesia muncul sosok Kartini. Ia merespons masyarakatnya yang kurang memberi kesempatan kepada perempuan. Ia mendorong perempuan untuk ikut aktif di masyarakat. Kini bermunculan perempuan yang memainkan peran di berbagai bidang, yaitu bidang pendidikan, sosial, kesehatan, maupun organisasi kemasyarakatan.. Kegiatan di luar rumah merupakan bagian dari aktualisasi diri, sehingga potensi yang dimiliki perempuan bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Perempuan memperoleh kebebasan untuk berkiprah. Ia tak hanya terpaku di dalam rumah, tapi juga bisa menjalankan aktivitas di luar rumah. Meski telah bertebaran perempuan yang berperan di ranah publik, Deputi Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Prof Dr. Amany Lubis, menyatakan peran itu belum maksimal. Masih sedikit perempuan yang memainkan peran di dalam masyarakatnya.
Pada kajian yang digeluti oleh Dr. Amany tersebut, dan melihat perkembangan perempuan di Indonesia serta membandingkannya di beberapa Negara Asia, Afrika, serta Kanada, menurut beliau perempuan Indonesia lah yang paling maju dan diberi kebebasan untuk bekerja dan punya kiprah di ranah publik. Di negeri Arab banyak keterbatasan yang dialami perempuan, selain budayanya, juga karena perempuannya sendiri. Masyarakatnya memang belum begitu mengizinkan. Tapi, negeri seperti Mesir dan Suriah tidak ada hambatan karena umumnya mereka berpendidikan, sehingga perempuan bebas berperan.
Di Indonesia, karena jumlah rakyatnya banyak, perempuan Indonesia juga banyak jumlahnya, sekitar 100 juta. Dan dari sini tidak semuanya berpendidikan. Bahkan masih banyak yang buta huruf, tetapi ini kadang tidak menghambat mereka untuk mengisi peran di masyarakatnya. Jadi, bagaimana bisa aktif di ranah publik padahal tidak berpendidikan tinggi. Tetapi inilah yang unik. Hal ini terjadi karena munculnya banyak organisasi yang memberi mereka kesempatan untuk bergabung dan menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat luas.
Jika ditanya apakah perempuan Indonesia sudah mendapatkan perannya dengan maksimal atau belum di masyarakat? Jelas belum karena perempuan Indonesia baru empat persen yang sekolah ke perguruan tinggi. Mereka yang bisa masuk partai politik dan kampus- kampus hanya sedikit jumlahnya.
Banyak kendala untuk perempuan bisa maju di bidang pendidikan yang kemudian menghambat mereka untuk bisa lebih banyak aktif di tengah publik. Di antaranya kurangnya kesadaran keluarga baik di kota besar maupun di desa tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan. Masih ada pemahaman bahwa perempuan nanti juga akan menikah, tinggal di rumah, lalu mengurus rumah tangga. Mayoritas seperti itu, sehingga anggapan itu masih banyak di masyarakat. Ditambah dengan angka kemiskinan. Bagi keluarga miskin, tentu jatah dana pendidikan lebih diutamakan untuk laki- laki karena laki- laki akan membuka rumah tangga baru. Apalagi laki- laki harus bertanggung jawab atas keluarganya. Sehingga akses pendidikan diserahkan kepada laki- laki. Sedangkan perempuan, meskipun tidak berpendidikan, mereka akan dijemput keluarga laki- laki dan mendapatkan nafkah dari suaminya.
Jika dikaji dari pandangan agama, semua memberikan kesempatan yang sama, hak yang sama, baik dalam pendidikan, belajar- mengajar, maupun bekerja. Jika sekarang masalahnya mengapa tidak ada pada posisi- posisi penting yang ditempati perempuan, hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan mereka sendiri, baik pendidikan maupun wawasan. Jika perempuan mampu secara pemikiran untuk mengembangkannnya, maka harus ada dukungan dana. Tingkat perekonomian masyarakat Indonesia umumnya masih berada di posisi menengah ke bawah. Maka action untuk perempuan supaya bisa mengikuti pendidikan lanjutan ke S1, S2, bahkan ke S3. Kebijakan yang sama perlu dilakukan agar mereka mendapat posisi strategis. Namun, perempuan yang aktif di ranah publik nantinya pun juga harus tetap mampu menjaga dirinya. Ada batas- batas yang harus benar- benar dijaga jangan sampai menimbulkan fitnah. Demikian pula apakah keluarganya memberikan dorongan untuk berkontribusi di dalam masyarakatnya, serta hal yang perlu menjadi perhatian penting adalah apakah para perempuan telah mempersiapkan dirinya menempati posisi- posisi strategis yang membuatnya bisa bermanfaat bagi masyarakatnya.
Dengan dipenuhinya seluruh fitrah oleh perempuan, membuat mereka mampu menciptakan kedamaian dan ketenangan dalam keluarga. Perempuan harus mampu mengatur kapan dia berada di rumah dan bisa keluar rumah. Bila ini terwujud, tidak ada masalah bagi perempuan walaupun sangat aktif berkegiatan di luar rumah. Laki- laki akan mendapatkan apa yang dikerjakannya, demikian pula dengan perempuan. Jika perempuan hanya di rumah, bisa jadi tidak ada yang diperolehnya.
Perempuan laksana sekolah. Bila dipersiapkan dengan baik, dia akan melahirkan generasi yang baik. Sehingga potensi- potensi yang dimiliki oleh perempuan harus dimaksimalkan, harus ditumbuhkan, jangan dibiarkan begitu saja yang nantinya justru akan menjadi beban keluarga. Dalam hal ini perempuan harus mempunyai kecerdasan termasuk dalam mengurus keluarganya. Jika mereka mengabaikannya tentu sulit melahirkan generasi yang baik. Perempuan tidak boleh melupakan fitrahnya, sehingga meski beraktivitas di kegiatan sosial, perempuan tidak mengabaikan tugasnya sebagai seorang ibu, termasuk melupakan tugasnya sebagai seorang istri yang melayani suaminya. Juga seharusnya pendidikan anak- anaknya tidak terbengkalai. Oleh karena itu, kajian mengenai pembinaan keluarga harus didukung karena menjadi bekal untuk menghasilkan generasi yang baik.

Selasa, 15 Februari 2011

Mars and Venus

Wanita dan Pria, Perbedaan yang Saling Melengkapi
Dalam sebuah perumpamaan yang dibuat oleh Dr. John Gray Ph.D., dalam bukunya Men are from Mars Women are from Venus, diceritakan bahwa dahulu kala, laki- laki yang diumpamakan sebagai makhluk penghuni Mars, meneropong ke planet di luarnya dan menemukan ‘makhluk’ yang berbeda di planet Venus. Makhluk yang membuat jantung mereka berdebar dan meraskan kebahagiaan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Makhluk Venus tersebut brnama wanita. Mereka pun bertemu, saling jatuh cinta dan menjalin hubungan yang membahagiakan karena mereka saling menghormati dan menerima perbedaan masing- masing. Mereka saling mengakui bahwa mereka berasal dari planet yang berbeda dan memiliki ‘adat’ yang berbeda. Kemudian, mereka tiba di bumi dan mulai menderita amnesia. Mereka pun menjadi lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berlainan sehingga ketika terjadi perbedaan, terjadilah konflik- konflik di antara mereka.
Ya, pria dan wanita berbeda. Dan perbedaan mereka (dalam beberapa penelitian yang semakin digalakkan mendekati akhir abad ke-20) bukan hanya dari segi penampilan dan perilaku, namun juga perbedaan spesifik secara fisik, perbedaan yang mencakup semua system dalam tubuhnya. Secara mendasar, pria dan wanita bebeda. Marianne Legato, seorang professor obat- obatan klinis di Columbia University dan salah seorang pakar utama dalam perbedaan gender, berada di baris depan pada pemahaman ini.
Misalnya saja, perempuan memiliki system kekebalan tubuh yang jauh lebih kuat dibandingkan pria, membuat mereka lebih jarang terkena infeksi, tetapi lebih mudah terserang penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis.
Wanita lebih mudah menguraikan kata- kata lisan daripada pria. Karena pada wanita kedua sisi otaknya terlibat dalam penguraian makna, sementara pada pria hanya otak kirinya saja yang bekerja dalam penguraian makna. Perempuan mampu memahami tentang ekspresi wajah yang lebih beragam dengan tepat dibandingkan pria, memberikan mereka keuntungan empati. Perempuan juga mempunyai memori yang lebih baik atas kata- kata lisan, yang berarti mereka cenderung mengingat komentar dan perdebatan yang secara bijak telah dilupakan oleh pria pada umumnya.
Kemudian, laki- laki lebih unggul dalam kemampuan membayangkan, misalnya bagaimana suatu bentuk terlihat jika diputar di ruang dua atau tiga dimensi. Kemampuan memecahkan soal matematika tingkat lanjut berkaitan dengan kemampuan memahami dan memainkan hubungan ruang tiga dimensi ini. Kerrin Christiansen dan Rainer Knussmann dari University of Hamburg di Jerman menunjukkan bahwa kadar testosterone yang lebih tinggi pada laki- laki sangat behubungan dengan kemampuan ini. Walaupun begitu, mereka juga mendapati bahwa kadar hormon tersebut berhubungan dengan menghilangnya kemampuan mereka dalam ekspresi verbal yang menjadi keunggulan perempuan.
Ruben Gur, Ph.D., dan Requel Gur, ,.D., Ph.D., dari University of Pennsylvania, diPhiladelphia mengukur aliran darah serta aktivitas pada otak laki- laki dan perempuan, dan mereka berulang kali mendapati bahwa perempuan menggunakan lebih banyak bagian otak mereka saat diberi tugas verbal dan spasial yang sangat beragam. Menurut mereka, hal inilah yang mungkin menyebabkan perempuan mampu berfokus pada sejumlah hal yang berbeda pada saat yang bersamaan. Sementara, laki- laki lebih baik pada saat berkonsentrasi pada sebuah tugas dari awal sampai akhir.
Pengungkapan perbedaan antara pria dan wanita ini bukan bermaksud untuk mendiskriditkan salah satu pihak, melainkan untuk mengukuhkan bahwa wanita adalah wanita, dan pria adalah pria. Perbedaan di antara mereka tidak lain merupakan perbedaan yang memang telah disetting untuk saling melengkapi. Kekurangan dan ketiadaan yang tidak dimiliki oleh salah satu pihak disempurnakan oleh pihak yang lain.
Sebenarnya, pria dan wanita adalah dua cabang dari satu pohon yang sama, dua bersaudara dari ayah dan ibu yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Keduanya tidak berbeda, berasal dari akar penciptaan yang sama sehingga secara global memiliki karakteristik kemanusiaan yang sama pula. Pria dan wanita memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama, serta hak untuk memperoleh surge sebagai balasan dari amal kebaikan yang telah dikerjakannya.
Ada hal- hal yang memang harus dibiarkan berbeda antara perempuan dan laki- laki, sebagai cara untuk menjaga fitrah dan peran mereka. Islam mengakui kesetaraan antara laki- laki dan perempuan dalam asal penciptaan, derajat, hak hidup, harta, hokum, dan kehidupan sosial, bahkan menganjurkan lelaki dan perempuan berlomba- lomba dalam kebaikan. Namun, Islam tetap mengakui adanya perbedaan dalam masalah kepemimpinan keluarga, hak waris, kesaksian, pakaian dan perhiasan, pernikahan, serta berbagai peran yang berhubungan dengan fungsi reproduksi.
Demikianlah, pria dan wanita sama- sama memiliki keunikan khas yang tidak dimiliki oleh pasangannya. Keunikan keduanya akan menjadi saling menyempurnakan jika dipadukan. Begitulah Allah menciptakan pribadi yang berbeda dari setiap manusia, untuk saling melengkapi.

Sabtu, 22 Januari 2011

Beasiswa S1 ETOS

Masih belum tahu apa itu Beasiswa ETOS?
Silahkan mengunjungi situs resmi beasiswa etos www.lpi-dd.net
Beasiswa ETOS 2011 udah dibuka...
Persyaratan Umum :
Lulus SMA/ sederajat
Akan mengikuti seleksi masuk PTN program S1
Diterima pada PTN dan jurusan yang direkomendasikan Beastudi Etos
Persyaratan Khusus :
Berasal dari keluarga tidak mampu
Melampirkan surat keterangan tidak mampu dan slip gaji/surat keterangan penghasilan dari ketua RT atau DKM setempat
Melampirkan Daftar Riwayat Hidup
Mengisi dan menandatangani akad Beastudi Etos
Melampirkan fotokopi raport SMA semester 1 – 5, STTB (bagi yang sudah lulus), Kartu Keluarga, KTP/ Kartu Pelajar
Pas Foto 4 x 6 sebanyak 2 lembar
Foto rumah (tampak keseluruhan, dan bagian dalam)
Membuat tulisan tentang perjalanan kisah hidup

Hingga 2011, program Beastudi Etos tersebar di 13 Universitas di 11 kota Indonesia:

Universitas Sumatera Utara
Akuntansi, Farmasi, Ilmu Hukum, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Komputer, Ilmu Komunikasi, Ilmu Perpustakaan, Manajemen, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknologi Hasil Pertanian, Agribisnis, Arsitektur, Kehutanan, Fisika, Ilmu Keperawatan, Ilmu Politik, Kedokteran, Psikologi, Sastra Inggris, Teknik Elektro, Teknik Pertanian.

Universitas Andalas
Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Lingkungan, Teknik Sipil, Farmasi, Manajemen, Ilmu Peternakan, Sosek Peternakan, Produksi Ternak, Teknologi Hasil Pertanian, Hukum, Agribisnis, Akuntansi, Kimia, Ekonomi Pembangunan, Sastra Inggris, Teknik Pertanian, Agroekoteknologi, Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia
Teknik elektro, Teknik mesin, Teknik Industri, Teknik Arsitektur, Teknik Kimia, Teknik Metalurgi, Teknik Sipil, Teknik Komputer, Teknik Perkapalan, Teknik lingkungan, Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Ilmu Kesehatan masyarakat, Ilmu gizi, Ilmu perpustakaan, Sastra Inggris, Psikologi, Ilmu Hukum, Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi Fiskal, Ilmu Administrasi Niaga, Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Ilmu Keperawatan, Farmasi, Fisika.

Institut Pertanian Bogor
Kedokteran Hewan, Manajemen Sumberdaya Lahan, Agronomi Dan Hortikultura, Proteksi Tanaman, Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Manajemen Sumberdaya Perairan, Ilmu Teknologi Kelautan, Teknologi Hasil Perairan, Ilmu Produksi Teknologi Peternakan, Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Teknologi Hasil Hutan, Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Silvikultur, Teknologi Mesin dan Biosistem, Ilmu dan Teknologi Pangan, Teknologi Industri Pertanian, Statistika, Geofisika dan Meteorologi, Agribisnis, Manajemen, Ilmu Gizi, Ilmu Keluarga dan Konsumen, Arsitektur Lansekap, Statistik, Sains dan Komunikasi Pengembangan Masyarakat, Ilmu Komputer, Ilmu Ekonomi dan Studi pembangunan, Manajemen

Universitas Padjajaran
Ilmu Hukum, Pendidikan Kedokteran, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Administrasi Negara, Psikologi, Ilmu Komunikasi, Ekonomi dan Studi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi, Sastra Inggris, Teknik dan Manajemen Industri Pertanian, Teknologi Industri Pangan.

Institut Teknologi Bandung
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Fakultas Teknologi Industri, Sekolah Elektro dan Informatika, Fakultas Sipil dan Lingkungan, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Sekolah Farmasi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati.

Universitas Diponegoro
Teknik Kimia, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Sipil, Pendidikan Dokter, Kesehatan Masyarakat, Psikologi, Peternakan, Ilmu Perikanan, Arsitektur, Manajemen, Akuntansi, Hukum.

Universitas Gajah Mada
Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan, Gizi Kesehatan, Farmasi, Ilmu Komputer, Geofisika, Elektronika dan Instrumentasi, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Fisika, Teknik Nuklir, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Sipil dan Lingkungan, Teknik Geologi, Teknik Geodesi, Teknik Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota, Kartografi dan Penginderaan Jauh, Pembangunan Wilayah, Agronomi, Budidaya Perikanan, Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Manajemen Sumber Daya Perikanan, Pemuliaan Tanaman, Sosial Ekonomi Pertanian, Teknologi Hasil Perikanan, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Ilmu Tanah, Ilmu dan Industri Peternakan, Konservasi Sumber Daya Hutan, Teknologi Hasil Hutan, Teknik Pertanian, Teknologi Industri Pertanian, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Kedokteran Hewan, Psikologi, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Ilmu Hukum, Sastra Inggris, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi.

Universitas Airlangga
Pendidikan Dokter, Ilmu Hukum, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Ilmu Farmasi, Pendidikan Dokter Hewan, Ilmu Komunikasi, Ilmu Hubungan Internasional, Kesehatan Masyarakat, Psikologi, Ilmu Keperawatan, Ekonomi Syariah

Institut Teknologi Sepuluh November
Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Kelautan, Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, Sistem Informasi, Teknik Lingkungan

Universitas Brawijaya
Teknik Sipil, Teknik Mesin, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Hukum, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Pendidikan Dokter, Teknik Informatika, Teknik Hasil Perikanan, Ilmu dan Teknologi Pangan, Teknik Arsitektur, Ilmu Keperawatan.

Universitas Hasanuddin
Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik perkapalan, Teknik geologi, Teknik pertambangan, Arsitektur, Sastra Inggris, Kimia, Akuntansi, Ekonomi pembangunan, Manajemen, Ilmu hukum, Ilmu pemerintahan, Administrasi Negara, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu komunikasi, Agronomi, Sosek Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Produksi Ternak, Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Geofisika.

Universitas Mulawarman
Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi,Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, Hubungan Internasional, Pend. Bahasa Inggris, Pend. Matematika, Pend. Fisika, Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Pertambangan, Teknik Lingkungan, Ilmu Komputer, Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Hukum.

Formulir pendaftaran dapat diunduh di sini http://lpi-dd.net/?p=202.
Untuk wilayah Malang dan sekitarnya, semua berkas persyaratan bisa di kirim langsung atau via pos ke alamat:

Asrama Etos Malang : Jl. Watu Gilang 1 No.19, Ketawang Gede, Lowokwaru, Malang 65145

Masa pengumpulan berkas pendaftaran : 5 Januari 2011 s/d 31 Maret 2011 Bila ada yang perlu ditanyakan silahkan hubungi:

Abdul Khaqim (0856 4955 2474), Harisah (0857 4950 3783), Ajeng (0852 3457 7714)

Silahkan disebarkan untuk adik-adik kelas mu dimana pun berada!!

Minggu, 09 Januari 2011

Let’s Create The World

Dalam bentangan asa, di sebuah asrama, dan di pagi hari dengan alunan murrotal yang menyejukkan hati, kenangan itu kembali hadir menghampiri masa lalu yang terpatri di benak sanubari. Betapa tempat ini menjadi saksi, kita bersama di sini menghabiskan waktu hampir tiga tahun. Ingat liriknya Atha Bachan “Together to be Better”, yang akan selalu kita ingat dan mengingatkan kita ketika dulu dipertemukan sebagai satu keluarga besar “Panitia Orang Sukses Indonesia”, satu setengah tahun yang lalu...
Saat pertama kali dinyatakan sebagai bagian dari keluarga besar ini, menjadi suatu kebanggaan bagi saya, dan untuk semua. Orang- orang yang selalu bersemangat dalam menggapai asa.
Sebuah konsekuensi yang sangat logis jika kita nantinya harus memberikan yang terbaik untuk mereka yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk kita. Tidak hanya untuk mereka, tapi untuk kehidupan ini. Entah siapa mereka, para muzakki dermawan yang tidak kita ketahui sosoknya. Uluran kedermawanan itu senantiasa mengalir, sehingga kita dapat dipertemukan sebagai satu keluarga besar. Pemberian tulus itu harus kita syukuri. Ada banyak cara, yang tentunya kita semua sudah tahu. Berusaha menjadi terbaik dengan ikhtiar, doa, dan tawakkal terbaik merupakan salah satu bagian dari rasa syukur itu.
Sekilas mendengar lirik ‘Sahabat Kecil’nya Ipang...
“Melawan keterbatasan...
Walau hanya sedikit kemungkinan...
Tak kan menyerah untuk hadapi...
Hingga sedih tak mau datang lagi...”
Keterbatasan hendaknya tidaklah menjadi pembatas kita untuk menjalani kehidupan ini dan memberikan yang terbaik untuknya. Memang seperti inilah kehidupan. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang rajin, ada yang malas. Ada yang pandai, ada yang bodoh. Hanya saja, satu yang perlu kita semua renungi bahwa kita semua meyakini, bahwa kaya, rajin, pandai, dan segala bentuk kebaikan, sesungguhnya adalah kehendak Allah. Allah tak pernah mengharapkan hamba- hambaNya menjadi seorang yang miskin, malas, bodoh, pecundang. Sebagai bukti, Allah selalu memberikan suatu makhluk itu kelebihan, yang jika dioptimalkan, akan menutupi kekurangan yang ia miliki. Hanya saja, Allah menciptakan sesuatu yang berkebalikan adalbah untuk menguji, siapa di antara manusia yang paling baik amalannya. Sebagimana ketika Allah menciptakan kehidupan dan kematian.
“Dzat yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji siapa di antara kamu yang paling baik amalnya...” (QS. Al-Mulk:2)
Dan menurut Samuel Butler, “Life is the art of drawing sufficient conclusions from insufficient premises”. Ya, hidup adalah seni menarik kesimpulan yang memadai dari premis- premis yang tidak memadai. Hidup adalah mengumpulakan puzzle- puzzle yang berserakan, yang semula tanpa wujud dan fungsi yang pasti, menjadi sesuatu yang berwujud, bermakna, dan berguna bagi kehidupan kita.
Terkadang kita merasa menjadi seseorang yang ‘apa- apa’, ‘tak bisa apa- apa’, dan tak mungkin menjadi ‘apa- apa’. Dan banyak orang yang menganggap bahwa dirinya adalah ‘apa- apa’, yang bisa melakukan ‘apa saja’, namun sesungguhnya dia bukan ‘apa- apa’, bukan ‘siapa- siapa’. Namun, tak ada orang biasa di dunia ini. Semua orang berpotensi menjadi luar biasa. Yang ada adalah orang yang gagal menjadikan dirinya istimewa.
“You can if you think you can”, begitu kata pepatah. Anda ‘bisa’ jika Anda ‘berpikir’ bahwa Anda ‘bisa’. Revolusi peradaban, memang senantiasa berawal dari mimpi pencetus revolusi tersebut. Ketika melihat sekularisme, atheisme, dan liberalisme mengguncang Mesir, pemuda Hasan al-Banna merasakan kegelisahan yang teramat sangat. Ia pun mendatangi para ulama besar yang ia pandang mampu menyatukan kaum Muslimin untuk melawan isme- isme tersebut. Akan tetapi, hasilnya kurang maksimal. Akhirnya, dengan ketulusan yang dalam, tekad yang bulat, semangat yang membara, disiplin yang kuat, dankerja keras serta cerdas, terbentuklah Jamaah Ikhwanul Muslimin yang dalam waktu singkat berhasil memposisikan menjadi jamaah yang besar, diikuti ribuan anggota, yang memberikan aksi nyata, menghidupkan kembali Islam di kalangan umat. Hingga kini, Ikhwanul Muslimin telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menjadi jamaah terbesar di dunia.
George Stephenson, seorang remaja miskin, setiap hari mendapati binatang- binatang yang harus bekerja keras menarik beban berat. Maka ia pun berpikir, bagaimana agar ia bisa menciptakan alat yang bekerja dengan lebih optimal. Terciptalah kemudian kereta api. Apa yang ia lakukan, merupakan terobosan yang sangat dahsyat, yang membuat kabut ketradisionalan tersibak, dan alam modern dengan segenap kemudahan yang ditawarkan pun menyongsong. Dan bukankah Newton, ketika menemukan teori gravitasi pun berawal dari ketika ia memikirkan sebutir apel yang jatuh dari pohonnya?
Jika ketika mengejawantahkan pemikiran menjadi sebuah karya nyata kita medapatkan kesulitan, memang itulah sunnatullah. We cannot learn without pain, begitu kata Aristoteles. Dalam pepatah lain disebutkan ‘No pain, no Gain’. Jadi, mari kita berpikir, sehingga kita ada.

Think big, start small, act now!
Berpikir besar, mulailah dari hal kecil, dan lakukan sekarang juga!
Let’s create the World...!
Kitalah subyek peradaban. “The world we have created is a product of our way of thinking”. Sekarang, saatnya kita ETOSer Indonesia memberikan yang terbaik untuk agama, bangsa, dan untuk dunia. Jangan kita sia- siakan kemuliaan hati para muzakki yang telah menyisihkan hartanya untuk kita, sehingga kita bisa merasakan manisnya bangku kuliah. Give thanks to Allah. Give thanks to muzakki. Give thanks to ETOS. Terima kasih untuk semuanya...
Kemarin, sekarang, dan esok, keluarga besar ‘Panitia Orang yang Sukses Indonesia’ ini akan menjadi hal manis yang selalu saya syukuri.
Semoga kelak...
Semua mimpi dan harapan kita dapat terwujud seiring kerja keras yang diberikan serta doa- doa tulus yang dipanjatkan...
Semoga kelak...
Hati dapat senantiasa berdekatan karena saling bermunajat, meski raga ini bejauhan.
Semoga kelak..
Meski jalan yang kita tempuh berbeda- beda, akhirnya kita dapat dipertemukan di garis finis yang sama, yaitu KESUKSESAN dunia dan akhirat. Amiiin...
SEMANGAT berjuang saudara- saudaraku...
Jangan sampai kita berputus asa, karena kita terlahir untuk menjadi orang- orang yang optimis, bergegaslah melangkah, negeri ini menunggu kiprah kita...
ETOSer Indonesia!!!
Let’ Create The World
Special for ETOSer 2008...
We Are The Best Generation^^
Di sini kita bersama
Bersatu hilangkan pembeda
Bersatu dalam semangat kuat
Tuk meraih cita
Marilah kawan
Kobarkan semangat
Kita adalah tonggak perubahan
Yakinlah kita bisa
Bersama ETOS’08
Bersama ETOS yang jaya
Marilah kita gapai cita
Untuk sukses bersama
Bersama ETOS’08
Bersama ETOSer sukses
Yakin bisa tuk sukses di masa depan
We are The Best Generation...

Selasa, 04 Januari 2011

ALWAYS BE THERE

If you ask me about love
And what i know about it
My answer would be
It’s everything about Allah
The pure love, to our souls
The creator of you and me,the heaven and whole universe
The one that made us whole and free
The guardian of HIS true believers
So when the time is hard
There’s no way to turn
As HE promise HE will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us


So when the time is hard
There’s no way to turn
As HE promise HE will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And HE knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
HE bring ourselves from the darkness into the light
Subhanallah praise belongs to YOU for everything
Shouldn’t never feel afraid of anything
As long as we follow HIS guidance all the way
Through the short time we have in this life
Soon it all’ll be over
And we’ll be in His heaven and we’ll all be fine
So when the time gets hard
There’s no way to turn
As HE promise He will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And HE knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
Allahu Akbar…
So when the time gets hard
There’s no way to turn
As HE promise He will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And he knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
Allahu Akbar…

HOLD MY HAND (Maher Zain)

I hear the flowers gonna crying loud
The breeze is sounding sad
Oh no!
Tell me when the breeze would calm
So cold and and empty side
Lost the way long time ago
They were really turn them blind
We don’t see that we keep hurting each other
No, all we do we just fight
Now we share the same rise sun
The same round moon
Why don’t we share the same love?
Tell me why not?
Life is shorter than most they thought
Hold my hand,
There are many ways to do it right
Hold my hand,
Turn around and see what you left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit in me and you
Form another chance
And let’s pray for a beautiful world
The beautiful world I’ll share with you
Children seem like they’ve lost their smile
On their new bloody playgrounds
Oh no!
How could we ignore?
Heart breaking crying sounds
And we still going on
Like nobody really cares
And we just stop feeling all the pain
Because like it’s a daily basic affair
Now we share the same rise sun
The same round moon
Why don’t we share the same love?
Tell me why not?
Life is shorter than most they thought
Hold my hand,
There are many ways to do it right
Hold my hand,
Turn around and see what you left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit in me and you
Form another chance
And let’s pray for a beautiful world
The beautiful world I’ll share with you
No matter how far I’ll might be
I’m always gonna be your neighbour
It’s only one small planet we’re to be
So I’m always gonna be your neighbour
We cannot hide, we can’t deny
That we always gonna be neighbours
Your neighbour
My neighbour
We’re neighbours
So hold my hand,
There are many ways to do it right
Hold my hand,
Turn around and see what you left behind..
Hold my hand,
There are many ways to do it right
Hold my hand,
Turn around and see what you left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit in me and you
Form another chance
And let’s pray for a beautiful world
The beautiful world I’ll share with you